cerpen for today "sapi perah"




Kamu suka baca cerpen, novel, kisah lucu, drama atau genre lainya? Nah, saya akan berikan kamu cerita-cerita lucu setiap minggunya. Maksudnya sih untuk menghibur di kala bosan, sedih, jenuh ataupun hal negative lainya :D..



Minggu ini judul cerpenya "sapi perah" tapi ini bukan bercerita mengenai sapi ya... Kalau penasaran bisa langsung baca. Check it out :





Sapi Perah


Nama gue aldo… dulu gue punya segalanya, makan enak, tempat tinggal nyaman, kendaraan mewah. Tapi semua itu telah sirna seketika ketika bokap gua telah tiada… ia meninggal di karenakan penyakit jantung yang telah lama di deritanya. karena gua dulunya hanya menghabiskan waktu untuk menghambur-hamburkan uang sampai gua lupa dan tidak memiliki waktu untuk belajar dan mengasah kemampuan diri, sehingga di saat bokap gue meninggal , tidak ada yang dapat meneruskan menjalankan perusahan yang iatinggalkanya.

Ibu gue sudah lama meninggalkan gue dan almarhum ayah. Alasanya sih, mencari uang tambahan di luar kota. Karena dulunnya kehidupan ibu dan bapak gue tu serba kekurangan, dulunya bokap gue hanya penjual bakso keliling dan nyokap gue pembantu rumah tangga. Yah, pada akhirmya nyokap gue memutuskan untuk pergi keluar kota demi mengejar rupiah-demi rupiah. Pada saat itu gue baru berusia 4 tahun, jadinya gue saat ini saja masing asing dengan wajah asli nyokap gue. Hanya poto dari album pernikahan mereka yang dapat memberikan gambaran semu mengenai tampilan dari nyokap gue.

Awalnya sih nyokap gue selalu memberikan kabarnya, tetapi kian berjalanya waktu, kabar tesebut semakin lama semakin menghilang.Bokap gue pada saat itu tidak diam saja, berbagai macam cara ia lakukan untuk dapat menghubungi ibu gue yang sedang di luar kota, mulai dari menghubungi no nya, no majikanya di sana, sampai no hp kerabat dan sanak saudara yang ada di kota tersebut pun ia lakukan. Tapi apa daya, semua cara ia sirna dengan tiada kabar yang di dapat mengenai ibu gue disana.

Hari demi hari gue dan almarhum ayah gue hidup berdua. Dulunya kami tinggal disebuah rumah reot yang bertopangkan batang pohon pinang yang di raut sedemikian rupa menjadi topangan tiang rumah saya. Dulu rumah gue tidak berdinding batu bata melainkan dari rautan dan sulaman bambu yang menjadi kepingan demi kepingan TEPAS. Sungguh ironis kehidupan kami pada masa itu.

Dulunya gue tu orangnya rajin belajar, bekerja sampai suatu seketika bokap gue mendapatkan rejeky berupa pekerjaan driver pribadi seorang gubernur. Ia di tawari pekerjaan tersebut karena kejujuranya ketika mengembalikan koper gubernur tersebut yang ketinggalan ketika selesai makan di warung bokap saya yang di buka di pinggir jalan. Gubernur tersebut terkenal dengan sifatnya yang merakyat, jadi tidak heran ia bisa makan jajanan pinggir jalan, walaupun ia dapat membeli makanan yang lebih mahal dan lebih sehat di luar sana.

Gubernur tersebut pada dasar nya senang dengan sikap dan kepribadian dari bokap gue, sehingga pada suatu hari ia menawarkan bokap gue untuk menikah dengan anak gadis satu-satunya yang ia punya, karena ia yakin kalau bokap gue merupakan piihan yang tepat yang dapat menjadi pemimpin rumah tangga yang bertanggung jawab. Pada saat itu gue masih kelas 3 SMP.

Dan pernikahan tersebut berlangsung dengan sangat megah dan didatangi berbagai kalangan tamu, yang sebagian besar ialah seorang penjabat. Gue pada saat itu belum terlalu mengerti masalah kekayaan yang akan bokap gue terima karena menikahi anak gubernur tersebut. yah, maklum saja dulu gue sangat menjaga pergaulan.

Pesta pernikahan pun usai dengan berbagai gunjingan orang yang mengetahui kalau anak seorang gubernur menikah dengan pria penjual bakso keliling. Yang hebatnya bokap gue selalu menanggapi hal tersebut dengan baik. Tetapi gue nyang merasa sakit ketika mereka berkata seperti itu mengenai bokap gue.

Kesokanya gubernur tersebut berkata “ perusahaan saya membutuhkan seseorang yang dapat memimpin dan mengajarkan dan juga menciptakan prospek kerja yang baik bagi karyawan-karyawan disana” lalu ia menawarkan pekerjaan tersebut kepada bokap gue. Awalnya sih bokap gue sangat segan menerima posisi besar yang mendadak di tawarkan ayah mertuanya tersebut, tetapi ia harus menuruti mandate yang di berikan ayah dari istrinya yang tercinta untuk memimpin perusahaan besar yang di kelola gubernur tesebut sebelumnya.

Seketika itu kehidupan gue dan ayah gue sangat bahagia. Tinggal di rumah besar bersama ibu yang cantik di bekali berbagai macam fasilitas-fasilitas mewah. Tetapi hebatnya ayah gue selalu merendahkan dirinya, seakan-akan ia masih seperti seorang penjual bakso seperti dahulu. Ayah gue merupakan sosok ayah yang luar biasa.

Tetapi beda halnya dengan gue, perubahan kehidupan gue membuat perubahan sikap negative pada diri gue. Dulunya gue merupakan anak yang sangat rajin dan sangat rapi mendadak menjadi seoranng anak yang bersikap selewengan, tidak mau di atur dan ceroboh dalam bertindak.



Bersambung…………………

Bersambung dulu ya guys nanti di update lagi cerita nya kok. Biar penasaran.. :D
Rajin-rajin check ya.. :D

Kalau kamu mau request cerita boleh koment di bawah.

Post a Comment

0 Comments