Berdasarkan beberapa sumber, penulis mendapat dugaan motif mengenai pembunuhan Kim Jong-Nam. Menurut Teguh Santosa "Serketaris Jendral Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea" ia mengatakan bahwa ada dugaan tiga motif atas pembunuhan Kim Jong-Nam. berikut ketiga dugaan motif tersebut seperti yang di kutip dari Antara & Islampos, minggu (19 Februari 2017).
Motif Pertama
"Peristiwa tersebut merupakan peristiwa kriminal biasa"
Bila kita mengingat mengenai background dari seorang Kim Jong-Nam sebagai pria yang gemar main perempuan, berjudi, Bepergian keluar kota dengan berpaspor palsu dan sering membuat keributan membuat tingkat ketepatan dugaan motif ini kuat.
Mungkin banyak pelaku yang merasa jengkel dengan perilaku yang di tunjukan Kim Jong-Nam tersebut. Sehingga terdapat pelaku yang nekat melakukan tindak kejahatan tersebut.
Motif ke Dua
"Pihak korea utara ingin menyingkirkan Kim Jong-Nam yang di gambarkan sebagai pemberontak dan ber-potensi mengganggu serta merebut kekuasaan Kim Jong-Un"
Tingkat ketepaan dugaan tersebut masih tergolong lemah karena seperti yang kita ketahui bahwa pada pembunuhan tersebut ada keterlibatan 2 wanita non-korea utara yang berperan sebagai eksekutor. Tentunya masalah seperti ini seharusnya menjadi suatu privasi dari pihak korea utara sendiri dengan tidak melibatkan pihak lain apalagi sampai melibatkan warga negara lain.
Tetapi bila keterlibatan 2 wanita berpaspor negara non-korea utara tersebut memang di lakukan bermaksud untuk merumitkan penyelidikan kasus ini, Mungkin motif ke dua ini mungkin saja tepat.
Motif ke Tiga
" Adanya pihak-pihak lain luar korea utara yang mana pihak-pihak tersebut berkeinginan untuk menyudutkan pihak korea utara sendiri"
Tingkat ketepatan dugaan motif ini terasa kuat. terdapat kemungkinan bila semua eksekutor baik keterlibatan warga berpaspor negara berbeda tersebut ialah sebuah trik yang telah di rancang sedemikian rupa untuk melakukan pembunuhan.
Seperti berita yang telah tersebar luas, Kim Jong-Nam tewas di karenakan zat kimia beracun yang di percikan oleh dua orang gadis berpaspor negara yang berbeda di bandara Internasional Kuala Lumpur 2, Senin (13 februari 2017). Dan Kim Jong-Nam meninggal dunia ketika masih di perjalanan menuju rumah sakit.
0 Comments