Selama ini, jamak pandangan masyarakat bahwa selembar ijazah pendidikan tinggi, terutama bukti gelar sarjana, merupakan kunci utama untuk mendapatkan kerja impian. Namun, seiring makin banyaknya sarjana yg di produksi institusi pendidikan tinggi, selembar ijazah tak lagi cukup.
Sejumlah ahli pendidikan tinggi, seperti Wardiman Djojonegoro, dalam pemberitaan di kompas, menyebutkan, terjadinya pengangguran terdidik di karena kan berbagai faktor, seperti kurangnya lapangan pekerjaan, pertumbuhan perguruan tinggi dan program studi begitu pesat, serta minimnya kompetensi para lulusan atau tidak sesuainya kompetensi dengan kebutuhan pengguna tenaga kerja.
Image from Wesb.com |
Faktor ketersediaan lapangan kerja merupakan hal kompleks tersendiri antara lain terkait dengan ketersediaan investasi memadai untuk menyerap tenaga kerja dari lulusan berbagai program studi, kinerja ekonomi nasional dan kondisi ekonomi global.
Penyebab lain, seperti pengendalian mutu institusi pendidikan tinggi dan pembekalan kompetensi lulusan sesungguhnya dapat lebih di kendalikan. Jangan sampai ketika mencari pekerjaan, individu dalam usia produktif tidak memiliki keahlian tertentu sehingga dianggap tidak menarik bagi pencari kerja.
Kita menganggap bahwa para pekerja kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai bidang keahlian mereka, padahal tidak hanya itu, pihak perusahaan juga sebenarnya tidak jarang menemukan kesulitan ketika mencari para pekerja yg dianggap mumpuni untuk mengisi lowongan yg tersedia.
Missmatch, sepertinya kata yg tepat untuk keadaan tersebut. Ketidaktepatan antara keterampilan kerja yg dimiliki para pencari kerja dengan kebutuhan dunia kerja adalah keadaan yg sejujurnya harus kita akui.
Para pelaku industri dan usaha cenderung berharap besar atas keterampilan para pencari kerja yg mereka rekrut. Kenyataannya sering terjadi kekecewaan. Para pelaku industri dan usaha jarang mendapati kecocokan antara harapan yg mereka inginkan dengan keadaan para pencari kerja.
Kita ketahui bersama bahwa keterampilan yg dimiliki para pencari kerja tidak semata terkait bidang yg dikuasai saja. Para pencari kerja pemula umumnya tidak membekali diri mereka dengan keterampilan lain yg jauh lebih penting, Misalnya :
1. Kemampuan berkomunikasi
2. Menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
3. Nilai Nilai kepemimpinan dan lain sebagainya
Untuk itulah, pengangguran terdidik terjadi karena faktor faktor yg secara prinsipil tidak mereka dapati ketika mereka mengecap pendidikan di bangku kuliah.
Sumber :
Muhammad Ramli, Rahasia Kaya Sebelum Wisuda, (Medan, Penerbit Gerhana Media Kreasi, 2017)p. 75
0 Comments