10 tahun bekerja di Yahoo Inc, Jan Koum ciptakan aplikasi Whatsapp

Jan Koum Founder of Whatsapp App "Via South China morning Post"

Siapa yang tidak tahu aplikasi whatsapp. Salah satu aplikasi chatting yang sempat menjadi begitu populer. Tidak seperti Line, Whatsapp tidak memiliki penayangan iklan pada aplikasinya. Namun, tidak kalah dengan Line, Kualitas Video Call pada Whatsapp juga sangat bagus. Berbeda hal nya dengan Line, Whatsapp tidak memiliki banyak koleksi sticker.

Tetapi, Whatsapp menyediakan layanan free calling dan Video call yang sangat baik dengan kualitas yang mumpuni. Karena hal tersebut, banyak sekali orang yang tertarik untuk mendownload aplikasi yang satu ini. Instant massege nya juga tergolong cepat.

Perkembangan whatsapp tidak terlepas dari sang creator. Yaitu "Jan Koum" pria yang di balik layar terciptanya aplikasi chatting yang satu ini. Jan koum nyatanya tidak mudah untuk dapat membangun whatsapp hingga sukses seperti sekarang. Ia mengaku mendapatkan perjuangan yang cukup melelahkan.

Berbicara mengenai Jan Koum, ia merupakan seorang web developer dan programmer yang pernah bekerja di perusahan Internet Multinational "Yahoo! Inc". Setelah sepuluh tahun bekerja di perusahaan tersebut, Jan Koum memutuskan untuk memulai kembali peruntunganya dengan basic nya sebagai seorang web developer dan programmer. Dengan bekal kecakapanya dengan skill tersebut, sangat mempermudah Jan untuk dapat memulai suksesnya.

Hingga akhirnya setelah 10 tahun bekerja di perusahaan Yahoo! Inc, denagn bekal pengetahuan web design yang ia miliki, ia mulai tertarik untuk membangun aplikasi yang ia kembangkan sendiri. Bagaimana kisah inspiratif beliau? Berikut ulasanya.

Pernah mendapat masa sulit

Masa sulit Jan Koum di mulai di saat ia berumur 16 tahun. Kala itu ia beserta keluarganya berpindah dari Kiev (Ukhraina) ke Mountain View (Amerika Serikat) pada tahun 1992. Apakah anda sudah lahir pada waktu itu? Hehe... Nah, kembali ke cerita Jan Koum. Inilah masa kehidupan Jan Koum beserta keluarga begitu sangat memperihatinkan. Bahkan ia tinggal di apartemen yang sangat sederhana dan untuk makan saja ia perlu mengantri untuk mendapatkan makanan subsidi dari pemerintah.

Keadaan tersebut membuat Jan Koum harus mulai bekerja. Kala itu Jan Koum tidak terlalu memilih pekerjaan. Pasalnya kala itu ia bekerja menjadi seorang cleaning service di tempat sebuah Supermarket daerah tempat tinggalnya. Penderitaan Jan Koum tidak sampai di situ saja. Kala itu juga di saat kondisi financial yang memperihatinkan, Ibu Jan Koum jatuh sakit dan dokter mendiagnosa ibunda Jan Koum mengidap sakit Kanker. Betapa tersentak batin Jan Koum mendengar hal tersebut. Kala itu ia bahkan sempat putus asa akan masalah hidup yang tak kunjung membaik.

Dan setahun kemudahan kala Jan Koum berumur 18 tahun, Jan Koum mulai mencintai dunia pemograman. Kecintaan di dunia pemograman muncul akibat Jan Koum gemar membaca buku-buku mengenai komputer. Hingga Jan Koum menyadari, kecintaanya di dunia pemograman kian hari kian mendulang membuat Jan Koum memutuskan untuk melanjutkan pendidikanya dengan berkuliah di San Jose State University.

Pertemuan antara Brian Acton dan Jan Koum

Saat menjabat sebagai security tester di Ernts & Young, ia dapat bertemu dengan Brian Acton. Siapakah Brian Acton itu? Brian Acton merupakan sahabat dari Jan Koum. Ketika kedua orang Jan meninggal dunia dengan jarak relatif dekat (Berjarak tiga tahu) ibu jan Koum meninggal di tahun 1997 dan ayahnya meninggal di tahun 2000 si Brian Acton merupakan orang yang sangat dekat dengandengan "Jan Koum" di saat Jan di masa-masa berkabung nya.

Pada tahun 2007 Brian dan Jan memutuskan untuk keluar dari perusahaan Yahoo Inc dan memutuskan untuk pergi berlibur di suatu daerah di Amerika serikat pada bulan September 2007 yang lalu.  Setelah mengundurkan diri dari perusahaan Google Inc, Jan dan temanya sempat melamar kerja di perusahaan media Sosial terbesar "Facebook", Namun keberuntungan belum memihak kepada mereka berdua.

Ide menciptakan aplikasi Whatsapp

Pada awalnya ide terbangunya aplikasi Whatsapp yaitu setelah Jan membeli Iphone dengan fiture App Store.Kala itu ia langsung kepikiran untuk memanfaatkan potensi besar akan adanya perangkat mobile Appstore ini. Jan Koum juga pernah mengujar "Dengan adanya App store tersebut dapat mempengaruhi dunia Smartphone.

Dan pada akhirnya Jan beserta seorang temanya "Alex Fishman" berencana untuk membuat sebuah aplikasi Instant Massege berbasis Address Book dengan sistem Sinkronisasi antara aplikasi tersebut dengan Nomor telepon. Rencana tersebut semakin di perkuat ketika Jan dan Alex sudah memutuskan untuk mendirikan perusahaan aplikasi yang di beri nama Whatsapp Inc.

Tetapi dalam prosesnya Jan dan Alex sempat merasa putus asa di sebabkan sulitnya untuk melakukan sinkronisasi antara aplikasi ini dengan nomor telepon. Melihat keputus asaan Jan dan Alex, membuat sahabat Jan "Brian" memberikan semangat bagi mereka untuk melanjutkan proyek nya. Brian berkata "suatu kebodohan pabila kita berhenti ketika sudah sejauh ini". Sedikit perkataan ini membuat Jan dan Alex termotivasi dan melanjutkan proyek pengembangan aplikasinya.

Setelah melakukan percobaan beberapa lama ,akhirnya Jan beserta temanya "Alex" berhasil men-sinkron nomor telepon dengan aplikasi besutanya "Whatsapp". Dengan ini terciptalah aplikasi Instant Massaging berbasis Nomor Telepon yaitu Whatsapp. 

Butuh Investor, Pertolongan dari Pegawai Yahoo! inc

Ternyata perjuangan mereka belum lah selesai. Mengingat proyek pengembangan tersebut membutuhkan dana yang cukup besar, membuat Jan dan Alex melakukan segelintir cara. Teman Jan "Brian" memutuskan untuk meminta bantuan dana dari pegawai perusahaan Yahoo! Inc. Brian memang memiliki banyak kenalan dan teman yang bekerja di perusahaan tersebut. Pada awal perintisan aplikasi tersebut, Jan dan Alex menghabiskan dana yang lumayan banyak, tetapi dengan perkembangan pengguna Whatsapp yang terus meningkat,rreka telah menuai hasil dari jerih payah pengembangan aplikasi tersebut.

Kerjasama antara Whatsapp dengan Facebook

Tidak lama dari populernya whatsapp, Mark Zuckerberg menawarkan kesepakatan untuk membeli Aplikasi Whatsapp. Mark Zuckerberg berkeinginan agar nantinya Whatsapp dan Facebook dapat memaksimalkan tujuanya yaitu mempersatukan semua orang di berbagai kalangan dengan ikatan "Pertemanan". Kala itu Mark menawarkan 22 miliyar US Dollar kepada Jan untuk membeli aplikasi rintisanya. Setuju dengan tujuan tersebut membuat Jan beserta Brian menyetujui untuk memindahkan akuisasi Whatsapp menjadi bagian dari perusahaan raksasa media sosial "Facebook". Keputusan itu membuat Mark Zuckerberg menawarkan posisi pekerjaan cukup tinggi di perusahaan Facebook Inc kepada Jan dan Brian. Akhirnya Jan dan Brian menerima tawaran kerja tersebut.

Kisah inspiratif Jan Koum memberikan pelajaran yang cukup berharga. Ada pesan di balik kesuksesan Jan Koum. Pelajaran tersebut dapat disimpulkan " Sukses tidak akan mengkhianati prosesnya. Dengan bekerjs keras dalam melakukan kerja apapun, Hasil luar biasa pasti akan terealisasikan di masa mendatang. Kesuksesan kita kelak dapat kita ukur dengan perjuangan dan kerja keras kita sekarang untuk merealisasikannya". Semoga mengispirasi!











Post a Comment

0 Comments