Waspada! ini cara-cara persaingan tidak sehat di usaha kuliner


Salah satu cara meningkatkan pendapatan dengan artian meningkatkan Financial ialah dengan memulai bisnis. Bahkan, sebagian besar orang-orang kaya didunia, di sebabkan karena bisnis yang ia miliki dan kembangkan. Baik bisnis fisik seperti perusahaan, toko, Cafe maupun bisnis berbentuk Non-Fisik Seperti Bisnis Online, perusahaan Start-up dan yang lainnya.

Seperti Yang kita ketahui, mereka yang terjun di bidang enterteinment "Artis", menguatkan pendapatan dengan cara memulai bisnis. Dari bisnis Fashion, Bisnis Jasa, Bisnis kecantikan dan juga bisnis kuliner. Hal ini menjadikan, bisnis merupakan cara paling di minati banyak orang untuk meningkatkan kadar Financial.


Bahkan jika ada pertanyaan, Bagaimana agar cepat kaya?, jawabnya tidak lain ialah dengan Memulai Bisnis. Karena itu, era modern seperti sekarang, orang-orang berbondong-bondong membuat usaha-usaha baru. Baik usaha berbidang kuliner, property, perusahaan, di era pendidikan ataupun lini-lini bisnis lainnya.


Memulai dan mengembangkan usaha bukan merupakan hal yang mudah, selain perencanaan yang baik, masih banyak faktor internal dan eksternal lain yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya bisnis tersebut.


Salah satunya memulai bisnis di bidang kuliner baik berbentuk restoran, Cafe, penjual mie ayam, mie bakso, rumah makan maupun bisnis kuliner UKM lainya.


Untuk memulai bisnis di bidang kuliner, hal pertama yang menjadi utama ialah "Makanan". Ya, memang sejatinya "Makanan" yang menjadi Produk hasil olahan yang menjadi produk untuk di jual bagi pembisnis kuliner.




Lalu, faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan berbisnis kuliner?


A. Internal

Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan bisnis kuliner seperti pelayanan, pemilihan kualitas bahan makanan, kemampuan si juru masak, design interior dan ekterior, berbagai bonus atau hal lain yang serupa, Dan hal-hal lain yang menyangkut pelayanan pengunjung yang baik.

B.Eksternal

Faktor eksternal (Faktor dari luar), yang mempengaruhi perkembangan bisnis kuliner seperti, kepuasan konsumen, promosi gratis yang dilakukan pengunjung di media sosial, promosi mouth to mouth, jasa designer interior, hal-hal lain yang menyangkut kepuasan konsumen.

Tidak hanya kedua faktor tersebut, peran owner bisnis sangat-sangat di butuhkan untuk membuat bisnis menjadi semakin berkembang. Seperti menciptakan ide/ terobosan baru untuk menjadi daya tarik untuk pengunjung, memerhatikan lokasi usaha, pemilihan team kerja yang solid, tekad dan kerja keras untuk terus berupaya mengembangkan usaha. Selain itu, "Komunikasi" merupakan salah satu hal yang dapat membuat pengunjung nyaman loo.. Berilah pelayanan yang baik untuk pengunjung dan berlaku ramah lah terhadap pengunjung-pengunjung anda.


Tetapi, yang namanya berbisnis tidak akan pernah lepas dari yang namanya kendala. Salah satu bentuk kendala yang kerap di alami pembisnis kuliner ialah modus-modus yang menyangkut pautkan produk dalam bentuk pemerasan.


Biasanya, kejadian ini kerap menjadi cobaan bisnis yang di alami bagi pembisnis kuliner yang mulai atau sedang naik daun (Viral).


Banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan ke viral-an bisnis tersebut untuk meraup untung yang sangat merugikan para pembisnis kuliner.


Kerap terjadinya pemerasaan yang berbentuk "Modus" yang terencana. Ya, bagaimana tidak di katakan modus, bila dari awal memang sudah berniat untuk mencari keuntungan atas pencemaran nama baik tersebut.


Apa saja jenis/ bentuk modus yang kerap di lakukan suatu oknum tertentu yang berniat untuk melakukan pemerasan?, berikut penjelasannya.


1. Menaruh benda asing di dalam makanan

Modus pertama, yaitu dengan sengaja menaruh benda asing ke dalam makanan yang telah di pesan. Ini merupakan salah satu bentuk "Modus" yang kerap di manfaatkan oknum-oknum untuk menyebarkan berita hoax.

Pengangkatan hoax itu akan dengan cepat tersebar luas, nah dari situ oknum tersebut melalukan pemerasaan.


Kronologis yang kerap di rancanakan oleh pelaku ialah memang dengan sengaja meletakkan benda-benda asing ke dalam mekanan yang ia pesan di tempat anda, lalu ia menuntut atas pelayanan buruk yang ia alami. Padahal, si pelaku dengan sengaja meletakkan benda asing tersebut (Seperti Paku kecil), kedalam makanan. Siapa yang menyangka bila si pelaku sengaja melakukan hal tersebut demi memperoleh keuntungan semata.


Jadi, waspadalah terhadap salah satu modus penipuan seperti ini!


2. Menaruh binatang ke dalam makanan

Modus lain yang kerap di pergunakan sebagai cara mencari celah merugikan pemilik bisnis kuliner ialah dengan sengaja menaruh binatang ke dalam makanan yang di sajikan. Cara ini kerap di pergunakan sebagai cara meraup keuntungan atas pencemaran nama baik usaha tersebut.

Terlepas dari ke salahan non tekhnis dari pembisnis kuliner dan juru masak, jika memang sebelum di hidangkan ke pelanggan, secara tidak sengaja seekor binatang kecil masuk kedalam makanan tersebut, jika hal tersebut terjadi pantes bila si pemilik bisnis meminta maaf dan menggantinya makanan baru dengan segera.


Bagaimana jika secara di sengaja si pelanggan menaruh seekor binatang kecil kedalam makanan tersebut, pastinya ini di maksudkan untuk mencemarkan nama baik dari bisnis kuliner tersebut.


So, tetap lah waspada dengan berbagai macam modus serupa!


3. Berpura-pura keracunan

Satu lagi MODUS yang kerap di pergunakan suatu oknum tertentu yang ingin mencemarkan nama baik usaha di bidang kuliner yaitu dengan berpura-pura keracunan makanan. Ini merupakan hal yang sangat tidak di inginkan para pembisnis kuliner.

Seharusnya jika terdapat sebuah accident seperti ini "Keracunan makanan", ada baiknya segera melakukan tindakan medis untuk mengecek apakah benar orang tersebut keracunan makanan atau di sebabkan karena penyakit di dalam tubuh. seperti alergi, maupun komplikasi lainnya.


Dan tidak hanya itu, perlu di lakukan uji lab untuk memeriksa apakah benar terdapat kandungan racun di dalam makanan tersebut, bila terbukti demikian dan juga juru masak serta pelayan saji benar-benar tidak meletakan racun dan jenisnya kedalam makanan tersebut, mungkin ada oknum lain yang sengaja menaruh bahan racun kedalam makanan tanpa sepengetahuan juru masak, peayanan serta pengunjung sekalipun.


Mengambil kasus mirna beberapa tahun lalu, yang mana korban di duga telah di racuni oleh temannya dengan cara menaruh racun di dalam segelas kopi yang ia minum di sebuah restoran.


Tentu, pihak kepolisian akan langsung mengintrogasi pemilik serta pembuat minuman tersebut. Lalu, apa yang terjadi, mirna di duga tewas karena keracunan yang di letakan teman nya sendiri.


Bagaimana jika kebenaran masih belum terungkap, mungkin masyarakat akan merasa takut untuk minum kopi di tempat tersebut bukan?, nah begitulah jika hal serupa di dapatkan oleh pembisnis kuliner lainnya.


kalau sudah begini, tidak lain dan tidak bukan sudah ada "Perencaan untuk melakukan kejahatan" meracuni dan pencemaran nama baik dengan sengaja.


Maka dari itu, tetap lah waspada terhadap kejanggalan yang terjadi. Mengertilah "Pembisnis"mana yang tega dengan sengaja meracuni pelanggannya?, itu sangat berkemungkinan kecil. Yang terpeting ialah perlu di telusuri terlebih dahulu dengan bukti dan fakta serta pemeriksaan yang ada, jangan seakan-akan terjadi keracunan yang terencana.


Cara-cara di atas kerap menjadi cara jitu yang di pergunakan oleh mereka yang ingin mengambil keuntungan. 

Nah, memulai bisnis bukan merupakan hal tersulit, tetapi mengembangkan bisnis dan mempertahankan perkembangan bisnis merupakan hal tersulit. Waspadalah terhadap berbagai jenis penipuan!





Post a Comment

0 Comments